• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Juli Sugianto

Open Your Mind

  • Hi
  • Hypnosis
  • NLP
  • Web Development
  • Program Hipnoterapi Ikhlas
  • Hubungi Juli

Apa yang spesial dari NLP ?

June 19, 2018 by Juli Leave a Comment

NLP (Neuro Linguistic Programming)  merupakan pendekatan komunikasi, pengembangan diri, dan psikoterapi yang ditemukan oleh Richard Bandler dan John Grinder pada tahun 1970-an.

NLP merupakan salah satu materi yang menarik untuk dibahas, karena ini bersingungan dengan komunikasi yang notabene merupakan topik yang menarik, apalagi banyak hal dalam kehidupan kita bersingungan dengan komunkasi. Tapi kali ini saya tidak mau membahas terlalu teknis apa itu NLP, kalau ingin tau silakan googling saja. Di google sendiri ada 41 Juta hasil temuan jika kita mengetik “NLP”. Kali ini saya mau bahas yang lebih filosofis saja 🙂

Sudah lebih dari puluhan orang yang bercerita kepada saya , telah mempelajari NLP, namun menemukan kesulitan dalam merangkai apa itu NLP. Bahkan saya pernah mendapatkan suatu informasi ada Trainer NLP ternama di Indonesia yang membutuhkan 2 tahun untuk menemukan “AHA” dari NLP, wow .. apa yang terjadi? Mengapa NLP yang sudah mendunia ini ketika dipelajari kok banyak yang merasa kesulitan untuk memahaminya ?

Yah tidak lain karena materi nya sendiri, dalam NLP banyak sekali terminologi /istilah asing, dan juga materi yang saling tumang tindih, membuat belajar NLP seperti merangkai puzzle yang rumit. Saya sendiri mengalaminya ketika tahun 2012 pertama kali belajar NLP dari buku karangan Michael Hall & Bob Bodenhamer yang berjudul “User Manual for The Brain” dan kemudian mengikuti pelatihan selama 6 hari oleh teman saya Victor Tumaang, trainer yang mengantongi sertifikat dari dua orang founder NLP.

Masih hangat dalam ingatan saya betapa serunya ketika belajar NLP, baik teorinya maupun prakteknya. Namun ketika 6 hari selesai, saya pulang ke rumah dan mendapatkan pertanyaan menarik dari istri saya yaitu “Apa  saja yang dipelajari 6 hari ? Ada yang baru ? “ tentu saja jawabannya “Yes, banyak hal baru “ dan saya bisa menjelaskan yang masih hangat di kepala saya tentang NLP. Namun ketika saya perhatikan kembali bagaimana ekspresi istri saya menerima penjelasan saya tentang NLP, saya menangkap ekspresi binggung namun senang (mungkin karena uda selesai belajar 6 harinya ).  Kemudian saya berpikir apakah saya salah dalam menjelaskan NLP ?

Hal ini mungkin akan teman-teman alami, mungkin itu proses belajar NLP, mudah dipraktekan namun sulit dijelaskan. Yah itu juga perasaan  dari banyak teman-teman yang telah mempelajari NLP. Kali ini saya ingin mengajak teman-teman untuk melihat mudahnya NLP.

NLP - Aha moment

Untuk memahami NLP, kita harus melihat terlebih dahulu gambaran besarnya. Apa tujuan dari NLP ? Apa hasil yang akan didapatkan dari belajar atau mempraktekan NLP?

Mengintip Sejarah NLP.

Mengulik hal tersebut mari kita lihat sejarahnya sedikit, NLP lahir dari permodelan Richard Bandler dan John Grinder terhadap beberapa tokoh terapis yang terkenal di Amerika tahun 1970-an , yaitu : Fritz Perls, Virginia Satir, dan M.H.Erikson. Permodelan mereka berdua melahirkan buku “Structure of Magic vol I & II” dan “Hypnotic Language Pattern of  M.H.Erikson”. Jika kita mencoba menganalisa lebih dalam, mengapa mereka memodel tokoh-tokoh ini, mungkin kita akan mendapatkan jawaban dari inti NLP itu sendiri.

Tokoh-tokoh ini dipilih bukan dari sekedar mengambil undian arisan dari toples, tapi mereka dipilih karena mereka memiliki keterampilan yang mampu membuat perubahan pada orang lain. Tokoh-tokoh ini dikenal sebagai terapis kelas dunia yang mampu merubah cara pandang, perilaku, bahkan keputusan klien-klien mereka.

Perubahan-perubahan fenomenal yang terjadi pada klien – klien mereka membuat Bandler dan Grinder tertarik dengan jenis keterampilan yang mereka miliki, mereka ingin memecahkan teka-tekinya dan ingin menguji apakah keterampilan mereka dapat diduplikasi. Akhirnya hasil permodelan mereka berdua melahirkan NLP.

Dari sini kita dapat melihat dengan mata terbuka sebenarnya tujuan NLP itu sederhana, yaitu “Perubahan”. Yes, itu ternyata, NLP didesain untuk membantu seseorang berubah menjadi lebih baik dengan cara efisien dan efektif.

Cara kerja NLP.

Karena NLP berbica perubahan manusia, hal ini yang membuatnya semakin kompleks namun menarik.  Sebenarnya kalau berbicara perubahan, kita tidak bertindak banyak juga pasti perubahan akan terjadi, tetapi NLP bukan bicara perubahan alamiah. NLP berbicara tetang perubahan yang drastis untuk membuat seseorang lebih berdaya dan berkembang menjadi lebih baik.

Untuk mendapatakan perubahan yang dahsyat, NLP merumuskan bahwa perubahan harus terjadi di sisi Internal manusia terlebih dahulu, yaitu perubahan mindset.

Mengapa perubahan internal? Yah karena hal itu yang masih dalam kendali kita, dan  perubahan eksternal lebih sulit karena banyak aspek yang saling mempengaruhi sehingga jika kita fokus pada eksternal justru kita akan “stuck”/nyangkut dalam situasi dan kondisi yang kita tidak kita inginkan.

Perubahan pertama dalam NLP yang diterapkan adalah Mindset. NLP menegaskan bahwa setiap praktisi harus mengadopsi “Presuposition of NLP”, yaitu keyakinan-keyakinan dasar dalam NLP. Ini merupakan fondasi dasarnya, tanpa ini tidak mungkin terjadi perubahan yang kita inginkan.

Perubahan kedua adalah sikap, NLP memberikan 4 pilar sebagai pedoman sikap-sikap yang harus dimiliki sebagai seorang praktisi, yaitu

  1. Outcome : Orientasi pada hasil,
  2. Behaviour Flexibility : Fleksibilitas perilaku untuk mencapai tujuan,
  3. Sensory Acuity : Kepekaan indrawi dalam komunikasi,
  4. Rapport : Hubungan yang harmonis.

Setelah kita mengadopsi kedua hal ini, yaitu Mindset yang benar dan Sikap yang tepat, barulah NLP memberikan teknik-teknik sederhana  untuk mengelolah “State of Mind” –Kondisi Pikiran kita**. Mind memliki tempat yang spesial dalam perubahan kita, karena hasil apapun yang kita ingin capai semua dimulai dari Mind kita. Mengelolah Pikiran kita akan merubah perilaku kita sehingga akan mengubah hasil yang akan kita dapatkan.

Yah, itulah gambaran singkat NLP dari pemahaman saya. Jika ada masukan atau komentar tentang NLP atau artikel ini silakan tuliskan di kolom komentar.

**Mind adalah gabungan unsur pikiran dan perasaan , bahasa Indonesia tidak memiliki terjemahan spesifik terhadap mind, kata yang paling mendekati adalah pikiran.

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)

Related

Filed Under: NLP Tagged With: nlp

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Recent Posts

  • Kebencian dan Daya Tariknya
  • Politik zaman now
  • Mimpi Besar Menghidari Ilusi
  • Cara Jepang Mengatasi Perilaku Menunda Nunda
  • Meditasi

Categories

  • Dinamika Kehidupan
  • Hypnosis
  • Meditasi
  • NLP

Archives

  • July 2018
  • June 2018

Copyright © 2021 · Twenty Seven Pro on Genesis Framework · WordPress · Log in